Kondisi Medis yang Bisa Ditangani Oleh Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular
Dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular merupakan dokter dengan keahlian khusus di bidang penanganan penyakit dalam rongga dada yang meliputi organ jantung dan paru-paru. Salah satu dokter spesialis jantung dengan keahlian ini adalah dr Dicky Aligheri yang kini berpraktek di Heartology.
dr. Dicky Aligheri Wartono, SpBTKV(K), FIHA, FICA adalah salah seorang tenaga medis spesialis di bidang bedah toraks kardiovaskular di Heartology. dr. Dicky juga merupakan anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Himpunan Bedah Toraks Kardiovaskular Indonesia, Fellow of Indonesian Heart Association (FIHA), dan Fellow of International College of Angiology (FICA), International Society of Critical Care Medicine.
Tugas utama dokter spesialis ini adalah melakukan diagnosis pada pasien, memberikan obat serta melakukan tindakan operasi jika dibutuhkan.
Setiap bidang spesialis tentunya memiliki batasan tentang apa yang bisa ditangani dan mana yang diluar kemampuan bidang ahlinya. Begitu juga dengan dokter bedah toraks dan kardiovaskular yang juga memiliki batasan penyakit yang bisa mereka tangani.
Baca juga : Prosedur Pemeriksaan Pencitraan Kardiovaskular MRI
Kondisi Medis yang Bisa Ditangani Oleh Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular
Umumnya seorang dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular dapat menangani berbagai masalah penyakit berikut ini:
• Tindakan bedah yang dibutuhkan karena adanya penyakit jantung bawaan.
• Serangan jantung yang mengakibatkan pasien harus menjalani operasi.
• Adanya aritmia atau kelainan pada irama jantung.
• Adanya masalah pada jantung, misalnya pada penyakit gagal jantung, penyakit katup jantung, kardiomiopati, atau tamponade jantung.
• Kanker pada bagian dada, misalnya kanker esofagus dan kanker paru-paru.
• Aneurisma aorta.
• Syok kardiogenik.
• Hernia hiatus.
• Pneumothorax.
• Akalasia atau adanya gangguan menelan makanan.
• Emfisema berat.
Langkah Diagnosis Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular
Sebelum melakukan langkah pengobatan, baik itu pemberian obat maupun tindakan medis, dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular pun tetap akan melakukan sejumlah tes dan pemeriksaan.
Pemeriksaan dapat berupa pemeriksaan fisik dan juga anamnesis. Dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk menggali informasi terkait gejala pasien, gaya hidup, riwayat kesehatan pasien dan keluarganya, dan sebagainya.
Pemeriksaan penunjang lain yang sering dilakukan misalnya:
• Ekokardiografi, pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui arah dan kecepatan aliran darah pasien.
• CT Scan, MRI, rontgen dada serta angiografi. Tes pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui struktur jantung pasien.
• Tes darah dan urine, yang biasanya ditujukan untuk mengetahui adanya risiko penyakit jantung koroner pada pasien.
• USG Doppler, merupakan pemeriksaan yang memanfaatkan gelombang suara. Tujuannya adalah untuk memantau bagaimana kondisi pembuluh darah dan juga aliran darah pasien.
• EKG (elektrokardiogram) yang berfungsi untuk mengetahui aktivitas listrik dalam jantung.
Apabila diagnosis sudah ditentukan, biasanya dokter akan terlebih dahulu menyarankan langkah penanganan tanpa operasi. Misalnya saja dengan pemberian obat, perubahan gaya hidup sehat atau terapi terlebih dahulu. Langkah operasi akan diambil jika langkah pengobatan lain sudah tidak dapat dilakukan.
Jika Anda memiliki beberapa faktor risiko terkait penyakit jantung, alangkah lebih baik jika melakukan pemeriksaan secara rutin minimal sekali dalam setahun atau 6 bulan sekali jika memang sudah pernah menerima diagnosis. Untuk melakukan pemeriksaan jantung yang lebih terjangkau Anda dapat memeriksakan diri di Heartology Cardiovascular Center (https://heartology.id/). Faskes khusus jantung ini memiliki tenaga dokter spesialis dengan sub spesialis yang andal. Termasuk juga dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular, sehingga akan membuat Anda lebih nyaman dan aman saat melaksanakan medical check up.
0コメント